Wanita muda itu merasa terganggu saat mendapati jerawat di area segitiga wajah — tepat di antara pangkal hidung hingga sudut mulut. Tanpa pikir panjang, dia mencoba menekannya. Nyatanya, dia bukan sekadar menekan jerawat. Dia membuka jalan bagi infeksi yang cepat menyusup ke pembuluh darah di wajah. Alhasil, otot-otot wajahnya lumpuh sementara, mengubah momen kecepatannya menjadi penyesalan mendalam.
Padahal, area ini—dikenal dalam istilah medis sebagai Triangle of Death—memiliki koneksi langsung ke otak melalui sinus kavernosus. Ketika bakteri masuk ke sana, infeksi bisa menyebar dengan cepat dan menyebabkan komplikasi serius seperti abses otak, radang otak, bahkan stroke
Wanita itu mulai merasakan kesemutan saat memencet jerawat kecil di pipi dekat hidung. Dalam hitungan jam, sebagian wajahnya tak lagi bisa digerakkan. Dia terkejut—tak menyangka gerakan ringan itu bisa menghancurkan ekspresi wajahnya. Dokter menjelaskan bahwa bakteri berhasil menyusup ke saraf wajah, memicu kelumpuhan yang menyakitkan sekaligus menakutkan.
Faktanya, dokter dan ahli kulit menegaskan: memencet jerawat—terutama di zona berbahaya—berpotensi menghancurkan saraf dan memicu kelumpuhan otot wajah Meskipun kasus semacam ini jarang, risikonya nyata dan mengintai tanpa disadari.
Awalnya, dia hanya ingin menghilangkan benjolan kecil. Namun, ketika kulit terluka, bakteri dari tangan atau alat makeup langsung menyusup. Ketika infeksi menyebar, wajah membengkak, terasa panas, dan mati rasa menyusup perlahan. Semua itu terjadi duluan sebelum kekhawatirannya muncul. Ketika dia sadar, wajahnya telah lumpuh—setengah sisi tak bisa digerakkan.
Media medis mencatat: bahkan alat makeup yang kurang steril sempat menyebabkan infeksi serius, seperti kasus Katie Wright yang memencet jerawat di atas alis dan kemudian merasakan bengkak menyakitkan, lama sebelum luka menyebar ke otak
Setelah sadar dalam bahaya, dia bergegas ke klinik kulit. Dokter langsung memberi antibiotik kuat dan menyarankan dia menghentikan pemencetan jerawat sendiri. Mereka juga menginstruksikan pemakaian obat topikal, seperti benzoyl peroxide atau salicylic acid, untuk meredakan infeksi ringan dan mencegah menyebar ke dalam jaringan
Wanita itu pun mulai rutin menjaga kebersihan wajah dan alat makeup. Bahkan, membersihkan sikat alis pun dia jadwalkan secara menyeluruh—hal kecil yang ternyata menyelamatkannya dari potensi infeksi serius.
Ahli memperingatkan kita semua: jangan pernah menyentuh jerawat di area segitiga wajah. Sekalipun terasa memuaskan, rasa ingin memencet bisa membangkitkan bahaya besar. Infeksi bisa masuk ke sinus kavernosus, lalu ke otak, lalu ke saraf wajah. Dampaknya: abses, meningitis, bahkan stroke—semua bisa terjadi cepat dan menyakitkan
wanita ini kini rutin membagikan kisahnya. Dia menyampaikan pesan kuat: “Jangan tergoda untuk memencet jerawat, apalagi di area rawan. Hormati tubuhmu dengan merawat, bukan merusak.” Ketakutannya berubah jadi ajakan bijak untuk banyak orang.
Cerita ini mengingatkan kita semua bahwa impuls kecil—terutama saat melihat jerawat—dapat memicu konsekuensi besar. Berani menghentikan kebiasaan memencet jerawat berarti melindungi saraf wajah dan kesehatan otak. Dengan tindakan sederhana seperti menjaga kebersihan dan berkonsultasi dengan dokter, kita bisa menang melawan jerawat tanpa kehilangan senyum atau keseimbangan wajah.
Baca Juga : Lamaran Bawa Seserahan Mobil Innova hingga Buket Uang Rp 100 Juta
https://shorturl.fm/2Zsdk
https://shorturl.fm/NaFGr
https://shorturl.fm/kewgC
https://shorturl.fm/ToRyQ
https://shorturl.fm/mCyiz
https://shorturl.fm/g86YS
https://shorturl.fm/uAEgm